Mittwoch, 1. Oktober 2008

a mad prediction

Ramalan malapetaka untuk Indonesia selagi tingakatan air laut meninggi. Setelah gelombang pasang minggu lalu melewati dinding perbatasan, jalan utama menuju bandara Jakarta pun tertutup. Beberapa ramalan untuk Indonesia dikeluarkan oleh konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bali jika tingakatan air laut terus meninggi:

Bandara Jakarta akan tenggelam pada tahun 2035.
Sekitar 25% wilayah Jakarta dapat hilang di tahun 2050.
Surabaya dan Semarang akan banjir secara tetap pada tahun 2080.
Ibukota Indonesia terpaksa dipindahkan ke Bandung.
Dua ribu pulau bisa habis di tahun 2030.400,000 km kuadrat luas daratan lenyap pada tahun 2080, termasuk sekitar 10% dari Papua, dan 5% dari Jawa dan Sumatra (di pesisir utara).

Begitu ujar Nicholas Stern, pengarang “The Stern Report” (2006) mengenai perubahan iklim: Negara kepulauan sangat rawan terhadap peningkatan air laut dan badai. Indonesia termasuk Negara yang amat rawan.

Menurut sebuah laporan iklim PBB, suhu dunia diperkirakan akan bertambah diantara 1.1 dan 6.4 derajat Celsius (2.0 dan 11.5 derajat Fahrenheit) sementara tingkatan air laut diantara 18 cm dan 59 cm (7 dan 23 inci) diabad ini.

what a prediction to have. in the mean time i'm thinking what am i doing in 2030, 2035, 2050, and 2080? okay let's count my age first. in 2030 i'll be 39 and there's no pulau seribu?? wew i have to take my kids to pulau seribu soon as i have one. and in 2035 i'll be 44 and there's no airport in jakarta, great cos i wont be in Jakarta either in that year. and 2050 i'll be 59.. if i'm still alive that year hm.. i dont even dare to say that i'm gonna make to that age.

1 Kommentar:

Marco Sukro Gatotsukoco hat gesagt…

ANJING!!!!! SEREM GILAAAAA!!! wey wey mending lo beliin klukas deh abis itu taro di kutub! buruan buruan..kasian nt anak cucu gw